Pangan kering adalah jenis pangan yang memiliki kadar air rendah, biasanya di bawah 14%, sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah rusak oleh mikroorganisme. Proses pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air, baik secara alami dengan sinar matahari maupun menggunakan alat pengering modern. Contoh pangan kering meliputi tepung, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan asin, dan kerupuk. Dengan kadar air yang rendah, pangan ini memiliki daya simpan yang lebih lama karena pertumbuhan bakteri, jamur, dan enzim pembusuk dapat diminimalkan. Pangan kering sering digunakan sebagai bahan dasar dalam industri makanan atau konsumsi sehari-hari.
Pangan semi basah adalah jenis pangan yang memiliki kadar air sedang, biasanya antara 15% hingga 40%. Meskipun kadar airnya lebih tinggi dibanding pangan kering, pangan ini tetap dapat bertahan lebih lama tanpa memerlukan pendinginan karena biasanya mengandung bahan pengawet alami atau tambahan, seperti gula, garam, atau asam. Contoh pangan semi basah meliputi selai, dodol, abon, dendeng, dan manisan buah. Teksturnya cenderung lembut atau kenyal, sehingga nyaman dikonsumsi langsung. Pangan semi basah dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kelembapan yang cukup untuk rasa dan daya tahan yang memadai.



Comments
Post a Comment