Sufu, atau sering disebut tofu fermentasi, adalah makanan tradisional Cina yang dibuat dengan cara memfermentasikan tahu dalam larutan bumbu tertentu. Sufu memiliki tekstur lembut, rasa tajam, dan aroma khas yang mirip keju, sehingga sering disebut "keju dari Asia". Berikut penjelasan tentang sufu:
Sufu Merah
1. Bahan Dasar
Tahu: Biasanya digunakan tahu padat (firm tofu) yang sudah dipotong menjadi kubus kecil.
Bahan fermentasi: Berupa garam, alkohol, angkak (red yeast rice), rempah-rempah, dan terkadang bahan tambahan seperti kedelai fermentasi atau pasta kacang.
2. Proses Pembuatan
1. Pematangan Tahu
Tahu dibiarkan di lingkungan hangat dan lembap agar permukaannya ditumbuhi kapang (seperti Rhizopus atau Actinomucor). Proses ini membuat tahu menjadi lembut dan siap untuk difermentasi.
2. Pemberian Larutan Bumbu
Tahu yang sudah matang dicelupkan ke dalam larutan bumbu yang mengandung:
-Garam untuk pengawetan.
-Alkohol (seperti arak beras) untuk mencegah pembusukan.
-Angkak untuk memberi warna merah dan rasa khas.
-Rempah-rempah seperti jahe, adas bintang, atau kayu manis untuk aroma.
3. Fermentasi
Tahu disimpan dalam wadah kedap udara selama beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada rasa yang diinginkan. Selama fermentasi, mikroorganisme memecah protein dan lemak dalam tahu, menghasilkan tekstur lembut dan rasa yang kompleks.
3. Varian Sufu
a. Sufu Merah: Menggunakan angkak untuk warna dan rasa.
b. Sufu Putih: Tanpa angkak, memiliki rasa lebih ringan.
c. Sufu Pedas: Ditambah cabai untuk rasa pedas.
d. Sufu Kuning: Menggunakan bubuk kunyit atau rempah untuk warna dan rasa.
4. Cara Konsumsi
Digunakan sebagai lauk pendamping nasi atau bubur.
Dicampur dalam masakan sebagai bumbu untuk menambah rasa gurih dan asin.
Dimakan langsung dalam jumlah kecil karena rasanya sangat kuat.
5. Kandungan Nutrisi
Sufu kaya akan protein, lemak, vitamin B kompleks, dan probiotik, yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Namun, karena mengandung garam tinggi, sebaiknya dikonsumsi secara moderat.
Sufu dikenal sebagai salah satu cara tradisional memanfaatkan tahu dan memperpanjang masa simpannya, dengan rasa yang unik dan kaya budaya.

Comments
Post a Comment